Selasa, 02 Desember 2014

TEKNIK RENANG GAYA DADA


TEKNIK RENANG GAYA DADA

1.      Gerakan kaki (kicking)
Ø  Gerak kaki pada gaya dada saat ini, adalah gerakan kaki yang cenderung membentuk gerak kaki dolpin, dimana pada saat fase istirahat yaitu fase ketika kedua tungkai kaki bagian bawah ditarik serentak mendekati pinggul dan kemudian dikerjakan pergelangan kedua kaki di putar mengarah keluar hingga membentuk sudut +50 kemudian dari posisi ini kedua kaki melakukan gerak menginjak dan di akhiri dengan menendang sehingga kedua kaki bertemu lurus kebelakang gerak ini sering disebut istilah propeler, dimana pergelangan kaki dan tungkai kaki bagian bawah berfungsi sebagai alatnya.
Ø  Beberapa perenang ada yang melakukan akhir dari gerakan kaki menginjak dan menendang itu hingga tumit kaki sedikit naik keatas permukaan air, Hal ini disebabkan kaki yang bersangkutan sangat lentur.
Ø  Keuntungan yang diperoleh oleh perenang yang mempunyai kelenturan kaki tinggi,biasanya di manfaatkan pada akhir dari ledutan dengan membuat gerak kaki dolpin dibawah permukaan air.
Ø  Usahakan pada saat kedua kaki ditarik mendekati pinggul dilakukan semaksimal mungkin, Sehingga sikap ini dapat melakukan rangkaian gerak berikutnya dengan lebih kuat. Apabila pada waktu melakukan gerak menarik tungkai kaki bawah agak berat di lakukan maka gerak itu dikerjakan dengan bantuan sedikit kedua belah paha dibuka.
Ø  Meningkatkan kecepatan pada saat melakukan gerak kaki adalah sangat diperlukan dan penting. Tapi akan mendapat akseleasi dan mencapai tingkat kecepatan maksimum, Hanya karena kedua kaki setelah mengerjakan tendangan dan menutup lurus dibelakang. Gerak yang di lakukan kaki itu akan memproduksi tenaga gaya angkat kearah depan.

2.      Pernafasan (Breathing)
Ø  Dikolam dangkal: Membelakangi dinding atau menghadap dinding kedua lengan dilipat di belakang punggung, Lakukan irama mengambil nafas dari permukaan air melalui mulut dengan sikap pandangan kedepan, Dimana dada sedikit di angkat, Kemudian masukkan muka ke permukaan air dengan menundukkan kepala. Buanglah sisa pembakaran dibawah permukaan air melalui hidung. Latihlah rangkaian gerak ini hingga menjadi terbiasa.
Ø  Untuk memperoleh gerak pernafasan baik pada gaya dada, cukup di kombinasikan dengan kaki.
3.      Kordinasi kaki-nafas
Ø  Kordinasi gerak antara kaki dengan nafas dikerjakan dengan dua pendapat, ada yang mengerjakan kepala sebagai kendali, dimana kepala diangkat kedua kaki mengikuti dengan menarik kearah pinggul dan kepala kembali masuk permukaan air, kedua kaki melalui sikap kedua pergelangan kaki mengarah keluar mengerjakan injakan dan tendangan hingga berakhir lurus kebelakang. Pendapat yang kedua yaitu saat kedua kaki mengerjakan proses menginjak dan nenendang hingga lurus ke belakang, kepala di angkat dan selanjutnya kepala masuk kepermukaan air justru kedua kaki ditarik mendekati pinggul(saat melakukan fase istirahat).
4.      Rotasi tangan (hand rotation)
Ø  Rotasi gerak pada versi Amerika utara : tidak menggunakan push (outward and catch-pull recovery atau fase membuka atau menangkap fase menarik – fase istirahat.
Ø  Rotasi gerak versi Eropa Timur: menggunakan fase mendorong (push), dengan rangkaian fase membuka dan menangkap-fase menarik- fase mendorong- fase istirahat atau outward and catch- pull-push-recivery.
5.      Kordinasi nafas-tangan
v  Pada versi Amerika Utara ambil nafas dilakukan pada saat tangan melakukan akhir fase menarik.
v  Pada versi Eropa Timur ambil nafas dilakukan pada saat melakukan fase mendorong.
v  Pada versi Kanada mengambil nafas dilakukan pada saat melakukan sapuan tangan kedalam.
6.      Kordinasi kaki-nafas-tangan
§  Dapat diberikan dengan bentuk latihan catc-up.
§  Pada saat tertentu diusahakan tidak banyak menggunakan papan.
7.      Dalam melakukan renang terjadi berbagai kesalahan antara lain:
ü  Posisi lutut turun, akibatnya timbul naik:apabila terjadi seperti ini upaya penanggulangannya adalah berlatih dengan menggunakan papan latihan dengan prinsip gerakan dikerjakan yaitu saat melakukan fase istirahat pada kaki yaitu saat dimana kedua tungkai kaki bawah dilipat hingga mendekati pinggul,bentuk-bentuk dikerjakan dengan konsep tidak membentuk sudut sebagai akibat lutut yang diturunkan kebawah, melainkan sebagai akibat lipatan tungkai kaki bawah keatas hingga mendekati kaki pinggul.
ü  Mengambil nfas terlalu dini : bila terjadi semacam ini maka dilakuakn perbaikan dengan mengulang kembali rangkaian gerak pada kordinasi nafas dengan tangan.
ü  Kaki tidak mampu maksimal melakukan lipatan dan membuka ke samping.
ü  Melakukan tarikan terlalu dalam , bisa berakibat terhentinya gerakan pada saat akhir tarikan. Selain itu bentuk tarikan ini tidak saja merjadi tahanan bagi daya luncur renangan, tetapi hal ini akan mengurangi akselerasi dari renang yang bersangkutan.
MANFAAT RENANG GAYA DADA:
·         Memberikan kesehatan dan kebugaran sistem pernafasan seperti jantung dan paru-paru.
·         Melatih kekuatan dada dan pinggul.
·         Mempelebar bentuk bahu
·         Mengencangkan otot-otot tubuh

Nomor Renang Gaya Dada yang di Lombakan:
Putra 100m dan 200m
Putri 100m dam 200m

Ukuran kolam renang standar nasional:
panjang : 50 m
lebar : 25 m
kedalaman : 2 m
Ukuran kolam renang standar internasional:
panjang :50 m
lebar :25 m
kedalaman :3 m

Pekanbaru (ANTARA News) - Perenang Inggita Prameswari asal Jawa Timur berhasil memecahkan rekor nasional dengan waktu 46,171 detik untuk nomor 50 meter gaya dada pada Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XIV/2012 di Pekanbaru, Riau, Senin.
Sedangkan rekor nasional diraih Shelly Chandra dengan waktu 49,18 detik pada Peparnas 2008 di Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
Perenang Jawa Timur itu berhak mengantongi medali emas dan perak diraih Dwi Aryanti dengan waktu 46,381 detik dan perunggu oleh Zulfa Dhiyaulhog asal DKI Jakarta.











Tidak ada komentar:

Posting Komentar