TEKNIK RENANG GAYA DADA
1.
Gerakan
kaki (kicking)
Ø Gerak
kaki pada gaya dada saat ini, adalah gerakan kaki yang cenderung membentuk
gerak kaki dolpin, dimana pada saat fase istirahat yaitu fase ketika kedua
tungkai kaki bagian bawah ditarik serentak mendekati pinggul dan kemudian
dikerjakan pergelangan kedua kaki di putar mengarah keluar hingga membentuk
sudut +50 kemudian dari posisi ini kedua kaki melakukan gerak menginjak dan di
akhiri dengan menendang sehingga kedua kaki bertemu lurus kebelakang gerak ini
sering disebut istilah propeler, dimana pergelangan kaki dan tungkai kaki
bagian bawah berfungsi sebagai alatnya.
Ø Beberapa
perenang ada yang melakukan akhir dari gerakan kaki menginjak dan menendang itu
hingga tumit kaki sedikit naik keatas permukaan air, Hal ini disebabkan kaki
yang bersangkutan sangat lentur.
Ø Keuntungan
yang diperoleh oleh perenang yang mempunyai kelenturan kaki tinggi,biasanya di
manfaatkan pada akhir dari ledutan dengan membuat gerak kaki dolpin dibawah
permukaan air.
Ø Usahakan
pada saat kedua kaki ditarik mendekati pinggul dilakukan semaksimal mungkin,
Sehingga sikap ini dapat melakukan rangkaian gerak berikutnya dengan lebih
kuat. Apabila pada waktu melakukan gerak menarik tungkai kaki bawah agak berat
di lakukan maka gerak itu dikerjakan dengan bantuan sedikit kedua belah paha
dibuka.
Ø Meningkatkan
kecepatan pada saat melakukan gerak kaki adalah sangat diperlukan dan penting.
Tapi akan mendapat akseleasi dan mencapai tingkat kecepatan maksimum, Hanya
karena kedua kaki setelah mengerjakan tendangan dan menutup lurus dibelakang.
Gerak yang di lakukan kaki itu akan memproduksi tenaga gaya angkat kearah
depan.
2. Pernafasan
(Breathing)
Ø Dikolam
dangkal: Membelakangi dinding atau menghadap dinding kedua lengan dilipat di
belakang punggung, Lakukan irama mengambil nafas dari permukaan air melalui
mulut dengan sikap pandangan kedepan, Dimana dada sedikit di angkat, Kemudian
masukkan muka ke permukaan air dengan menundukkan kepala. Buanglah sisa
pembakaran dibawah permukaan air melalui hidung. Latihlah rangkaian gerak ini
hingga menjadi terbiasa.
Ø Untuk
memperoleh gerak pernafasan baik pada gaya dada, cukup di kombinasikan dengan
kaki.
3. Kordinasi
kaki-nafas
Ø Kordinasi
gerak antara kaki dengan nafas dikerjakan dengan dua pendapat, ada yang mengerjakan
kepala sebagai kendali, dimana kepala diangkat kedua kaki mengikuti dengan
menarik kearah pinggul dan kepala kembali masuk permukaan air, kedua kaki
melalui sikap kedua pergelangan kaki mengarah keluar mengerjakan injakan dan
tendangan hingga berakhir lurus kebelakang. Pendapat yang kedua yaitu saat
kedua kaki mengerjakan proses menginjak dan nenendang hingga lurus ke belakang,
kepala di angkat dan selanjutnya kepala masuk kepermukaan air justru kedua kaki
ditarik mendekati pinggul(saat melakukan fase istirahat).
4. Rotasi
tangan (hand rotation)
Ø Rotasi
gerak pada versi Amerika utara : tidak menggunakan push (outward and catch-pull
recovery atau fase membuka atau menangkap fase menarik – fase istirahat.
Ø Rotasi
gerak versi Eropa Timur: menggunakan fase mendorong (push), dengan rangkaian
fase membuka dan menangkap-fase menarik- fase mendorong- fase istirahat atau
outward and catch- pull-push-recivery.
5. Kordinasi
nafas-tangan
v Pada
versi Amerika Utara ambil nafas dilakukan pada saat tangan melakukan akhir fase
menarik.
v Pada
versi Eropa Timur ambil nafas dilakukan pada saat melakukan fase mendorong.
v Pada
versi Kanada mengambil nafas dilakukan pada saat melakukan sapuan tangan
kedalam.
6. Kordinasi
kaki-nafas-tangan
§ Dapat
diberikan dengan bentuk latihan catc-up.
§ Pada
saat tertentu diusahakan tidak banyak menggunakan papan.
7. Dalam
melakukan renang terjadi berbagai kesalahan antara lain:
ü Posisi
lutut turun, akibatnya timbul naik:apabila terjadi seperti ini upaya
penanggulangannya adalah berlatih dengan menggunakan papan latihan dengan
prinsip gerakan dikerjakan yaitu saat melakukan fase istirahat pada kaki yaitu
saat dimana kedua tungkai kaki bawah dilipat hingga mendekati
pinggul,bentuk-bentuk dikerjakan dengan konsep tidak membentuk sudut sebagai
akibat lutut yang diturunkan kebawah, melainkan sebagai akibat lipatan tungkai
kaki bawah keatas hingga mendekati kaki pinggul.
ü Mengambil
nfas terlalu dini : bila terjadi semacam ini maka dilakuakn perbaikan dengan
mengulang kembali rangkaian gerak pada kordinasi nafas dengan tangan.
ü Kaki
tidak mampu maksimal melakukan lipatan dan membuka ke samping.
ü Melakukan
tarikan terlalu dalam , bisa berakibat terhentinya gerakan pada saat akhir
tarikan. Selain itu bentuk tarikan ini tidak saja merjadi tahanan bagi daya
luncur renangan, tetapi hal ini akan mengurangi akselerasi dari renang yang
bersangkutan.
MANFAAT
RENANG GAYA DADA:
·
Memberikan kesehatan dan kebugaran
sistem pernafasan seperti jantung dan paru-paru.
·
Mempelebar bentuk bahu
·
Mengencangkan otot-otot tubuh
Nomor
Renang Gaya Dada yang di Lombakan:
Putra
100m dan 200m
Putri
100m dam 200m
Ukuran kolam renang standar
nasional:
panjang : 50 m
lebar : 25 m
kedalaman : 2 m
panjang : 50 m
lebar : 25 m
kedalaman : 2 m
Ukuran kolam renang standar
internasional:
panjang :50 m
lebar :25 m
kedalaman :3 m
panjang :50 m
lebar :25 m
kedalaman :3 m
Pekanbaru
(ANTARA News) - Perenang Inggita Prameswari asal Jawa Timur berhasil memecahkan
rekor nasional dengan waktu 46,171 detik untuk nomor 50 meter gaya dada pada
Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XIV/2012 di Pekanbaru, Riau, Senin.
Sedangkan rekor nasional diraih Shelly Chandra dengan waktu 49,18 detik pada Peparnas 2008 di Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
Perenang Jawa Timur itu berhak mengantongi medali emas dan perak diraih Dwi Aryanti dengan waktu 46,381 detik dan perunggu oleh Zulfa Dhiyaulhog asal DKI Jakarta.
Sedangkan rekor nasional diraih Shelly Chandra dengan waktu 49,18 detik pada Peparnas 2008 di Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
Perenang Jawa Timur itu berhak mengantongi medali emas dan perak diraih Dwi Aryanti dengan waktu 46,381 detik dan perunggu oleh Zulfa Dhiyaulhog asal DKI Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar